Sunday, June 9, 2013

[Indonesian Translation] ORICON PSP 1800 vol. 023 featuring K (BORN) x REITA (the GazettE)


[Translation] ORICON PSP 1800 vol. 023 featuring K (BORN) x REITA (the GazettE)
Percakapan antara K dan Reita, orang yang didambakannya!
— Baiklah kalau begitu. Kali ini, karena K benar-benar menginginkannya, kami telah mengundang REITA-san.
K:  Terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk mengambil peran hari ini! Kalau boleh kubilang, aku benar-benar senang!
REITA: Tidak tidak, begitu juga denganku, terima kasih telah memanggilku (tertawa). Tapi tentu ada aturan-aturan yang diberikan untuk percakapan ini, kan? Apa tidak apa-apa aku datang ke sini tanpa tahu apa-apa?
K: Tidak apa-apa (tertawa)!
— Tidak ada tema khusus untuk percakapan 30 menit ini, dan tidak apa-apa jika kau ingin bicara tentang hal-hal bodoh sekalipun. Walaupun begitu, tidak peduli seberapa bersemangatnya kalian, saat waktu 30 menit yang kami berikan habis, kami akan memotong percakapannya tanpa ada perkecualian!
REITA: Eh!? Benarkah? Walaupun pembicaraannya belum selesai?
— Ya, itu benar, secara keseluruhan begitu (tertawa).
REITA: Apa-apaan itu! (tertawa). Sebuah percakapan biasanya diawali dengan memutuskan suatu tema, dan kemudian secara perlahan menjadi menyenangkan, kan (tertawa)? Meskipun begitu?
— Meskipun begitu (tertawa). Itu karena toko ini tidak memberikan system perpanjangan waktu.
REITA: Begitu (tertawa).
K: Sepertinya begitu (tertawa). Karena aku sedikit gugup, aku tak punya pilihan lain selain melakukan yang terbaik sebisaku.
REITA: Kau gugup? Bohong (tertawa)!
K: Tidak, sungguh, Aku gugup!
— Kalian berdua sudah saling mengenal?
K: Ini adalah kali pertama aku berbicara dengan REITA secara langsung. Aku sangat ingin berbicara denganmu tidak peduli bagaimanapun caranya, jadi aku sering berdoa. Itulah alasannya kenapa aku merasa sangat senang! Nah, karena percakapannya sudah berlangsung, aku punya banyak sekali hal yang ingin kubicarakan denganmu!
REITA: Apa?
K: Aku adalah seorang pemain bass pada awalnya, makanya aku ingin membicarakannya denganmu.
REITA: Ah, ya ya, Aku pernah dengar tentang itu dari seseorang kalau kau ini pernah jadi bassist. Kira-kira seperti itu.
K: Ya. Dulu, Aku berada di rumah temanku dan dia membuatku mendengarkan [Ruder] dari the GazettE. Ketika aku mendengar suara bassnya, aku berpikir, “Oh! Aku suka band ini!” pada dasarnya aku suka music visual punk! Setelah itu, aku membaca macam-macam wawancara tentang REITA-san, mempelajari banyak hal tentang REITA-san. Ulang tahun kami hanya berjarak 1 hari, golongan darah kami sama; aku jadi sewenang-wenang berpikir bahwa ada semacam kesamaan di antara kami.
REITA: Ah, apa? Kau juga tipe A!? Hebat~ Aku suka orang-orang tipe A~.
— Eh? Apa yang baru saja kau bicarakan (tertawa)?
REITA: Yep, Itu hal yang sangat penting (tertawa).
K: Ahahaha. Pada tahun 2011, di Shibuya Koukaidou, saat konser 7 hari PS COMPANY [Peace & Smile Carnival 2011 SHIBUYA 7DAYS], Aku diberi kesempatan untuk melakukkan session band dengan RUKI-san. Saat itu, aku berbicara banyak dengan RUKI-san, dan dia kemudian berkata padaku, “Kau sangat mirip dengan REITA~”! Itu, jujur, membuatku sangat senang.
REITA: Eh!? Apakah itu sebuah alasan untuk jadi senang (tertawa).
K: Tentu! Terlebih lagi, karena aku sangat-sangat ingin berbicara pada REITA-san tidak peduli apapun caranya, aku membuat sebuah petisi pada managerku, “Dengan ini, aku ingin berbicara pada REITA-san!” tapi kemudian managerku bilang, “Itu sedikit susah.”
REITA: Kenapa begitu (tertawa).
— Sudah kuduga, sebagai REITA the GazettE, kau tidak punya banyak waktu lengang.
K: benar. Itu karena dia mau berbicara dengan siapa saja.
REITA: Tidak, apa yang kau katakan!? Aku tidak pernah bilang begitu (tertawa).
K: Aku benar-benar putus asa! Saat aku diberi tahu bahwa hal semacam itu sepertinya tidak mungkin, aku benar-benar terprovokasi, dan aku berpikir, “Aku akan melakukan apapun!”. Aku berbicara pada Hiroto (Alice Nine) tentang kepanasan yang ada di hatiku juga. Dia bilang padaku, “Karena kau sudah mengatakannya padaku, aku akan membantumu!”, dan dia kemudian mengirimkan sebuah pesan pada REITA-san.
REITA: Ah, benar, benar. Ada sebuah pesan dari Hiroto. Dia bilang, “Aku ingin kau berbicara pada K.”
— REITA sangat dekat dengan Hiroto, huh.
REITA: Yep. Well, sampai-sampai aku hanya tau alamat e-mailnya (tertawa). Kami bahkan tidak pernah pergi makan bersama (tertawa). Aku tidak pernah tau tentang percakapan di ORICON, jadi ketika hiroto mengirimiku pesan yang berisi, “Aku ingin kau berbicara pada K” saat itu aku berpikir maksudnya, “Apa untuk majalah?”, atau, “Apa aku harus mengajaknya makan siang?”. Jadi aku bertanya pada Hiroto, “Majalah apa?”, dan dia menjawab untuk edisi percakapan di ORICON. Oh~ jadi aku berpikir, anak itu bilang dia ingin berbicara denganku! Jadi aku membalas pesannya, berkata, “Percakapan ini akan benar-benar ok!”.
K: Aku senang mendengarnya! Aku benar-benar menghormatimu sebagai seorang pemain bass. Cara kau memainkannya, dan sosokmu sebagai seorang pemain bass.
REITA: Tapi K adalah seorang pemain gitar (tertawa).
K: Walaupun begitu (tertawa).
REITA: Kenapa kau bermain gitar?
K: Aku berpikir untuk memulai sebuah band sebagai seorang pemain bass, tapi ketika aku sedang mencari member untuk bandku, aku tidak dapat menemukan pemain gitarnya. Saat itu aku bertemu dengan Ryoga, vokalis kami sekarang, dan kami bercakap-cakap. Dia bilang, “Aku akan memulai sebuah band baru bulan depan.” Ryoga dan aku sering bertemu untuk berbicara tentang music dan hal-hal lainnya, dan aku benar-benar terdorong oleh hal-hal yang kami bicarakan. Tapi kemudian dia bertanya padaku, “Maukah kau jadi pemain gitarnya?”
REITA: Eh? Saat itu kau masih belum punya pemain gitar?
K: Tampaknya begitu. Karena aku masih berpikir tentang menjadi pemain bass, aku menolak penawarannya. Tapi kemudian ketika aku pulang ke rumah dan aku memikirkannya matang-matang, kupikir… aku ingin segera memulai sebuah band. Jadi aku menghubungi Ryoga lagi dan berkata, “Aku akan mencobanya (menjadi pemain gitar).” Saat pertama, aku benar-benar menganggap remeh hal ini, tapi kemudian aku secara bertahap mulai melatih diriku.
REITA: Itu yang membawamu sampai ke sini saat ini?
K: Benar.
REITA: Sudah berapa tahun sejak kejadian itu?
K: Kurasa sekitar 7 tahun yang lalu.
REITA: Benarkah! Maksudku, saat kau mulai menjadi pemain bass?
K: Iya.
REITA: Kau hanya ingin bermain bass secara tiba-tiba?
K: Tidak, aku bermain gitar pada awalnya, tapi kemudian aku mengkonsiderasikan karakteristikku, dan aku berpikir, ‘ah, kurasa aku lebih cocok jadi pemain bass.’ Apa kau mulai bermain musik sebagai seorang bassist?
REITA: awalnya, aku juga membeli sebuah gitar listrik. Tapi, bukankah itu sangat susah? Bermain gitar.
K: Ahahaha. Itu memang susah (tertawa).
REITA: aku sangat ingin membentuk sebuah band, kau tahu. Tapi kupikir aku tidak bisa bermain gitar (tertawa). Saat ini telingaku benar-benar tertarik pada bass ((suaranya)), tapi kalau dipikir-pikir saat itu aku belum bisa membedakan yang mana suara bassnya setiap kali aku mendengarkan sebuah CD. Jadi, aku berpikir, untuk beberapa alasan, bukankah bermain bass itu hal yang sederhana? (tertawa) itulah bagaimana awalnya aku bermain bass. Sama denganmu juga, kan (tertawa)?
K: Benar, seperti, tidak akan ada orang yang sadar ketika kau salah nada (tertawa).
REITA: Benar, benar! Tentunya itulah bagaimana semuanya bermula, kan (tertawa) juga saat ini (tertawa).
— Hey.
REITA: Ahahaha. Hanya bercanda, tentunya (tertawa).
K: Ahahaha.tapi ketika aku melihat tab-tab untuk bass, sesuai dengan lagunya, kalau tertulis 44444, yang kau lakukan hanya bermain senar ke 4 saja (tertawa). Tapi untuk gitar, ada beberapa senar yang harus ditekan. Itu membuatku berpikir, “Ah, bukankah kau hanya perlu menekan satu senar pada bass untuk ini!? Sederhana!” (tertawa).
— ini tidak baik… …
REITA: Tidak, tidak apa-apa (tertawa). Apapun alasannya (tertawa), momentum saat kau pertama memulainya itu penting. Itulah yang biasa disebut motif. Tapi ketika aku melihat K, kupikir menjadi seorang pemain gitar professional setelah sebelumnya menjadi seorang pemain bass adalah hal yang sangat hebat.
K: Tidak, awalnya aku tidak terlalu memikirkannya. Aku suka musik punk, dan gitaris-gitaris punk, bukankah mereka selalu bermain power chords? Itulah kenapa aku mulai berpikir bahwa tak apa jika aku menjadi gitaris yang seperti itu. Tapi ketika aku bergabung dalam band, mereka menyuruhku untuk menjadi lead-gitaris yang ada di sisi kiri… …
REITA: Eh!? Benarkah? kau berharap mereka akan memberikanmu waktu untuk menenangkan diri, huh.
K: Ahahaha, itu benar (tertawa). Terlebih lagi, ketika aku berpikir bahwa kebanyakan gitaris yang ada di sisi kiri, seperti para vokalis atau bahkan lebih, punya kepribadian yang kuat dan kebiasaan yang unik. Dan dalam artian yang baik, mereka juga egois. Kepribadian yang seperti itu benar-benar keren dan penting. Kalau aku menilik diriku sendiri, kurasa aku tidak punya hal-hal semacam itu… …
REITA: Pasti sangat berat ya, ditunjuk sebagai gitaris untuk sisi kiri dari awal. Sejak saat itu kau selalu di sisi kiri?
K: Ya. Selalu di kiri.
REITA: gitaris yang di sebelah kanan juga orang yang sama dengan yang ada di bandmu sekarang?
K: Ya. Ray. Kami mencoba beberapa kali untuk menentukan siapa yang paling cocok untuk mengisi posisi kiri dan kanan, tapi pada akhirnya aku yang diletakkan di sisi kiri.
REITA: Itu sangat susah.
K: Kau benar… …
— Apa pembicaraan ini sudah berubah haluan jadi sebuah pembicaraan di kantor konsultasi masalah hari ini?
REITA: Ahahaha. Sepertinya begitu (tertawa). Tapi bukankah bagus kau sudah mencapai sebuah kesuksesan sejauh ini?
K: Ya. Akhirnya (tertawa).
— REITA, Kau pernah belajar bermain gitar?
REITA: Yep, sekitar 2 tahun yang lalu (tertawa). Aku sadar. Tapi akhir-akhir ini aku hanya menyentuh bass, itu sudah sangat cukup (tertawa). Seperti yang sudah kubilang, bermain gitar itu sangat-sangat susah (tertawa). Menjadi pemain bass, kurasa bermain gitar perlu kerja keras. Aku sudah terbiasa memainkan senar-senar yang tebal jadi saat aku bermain gitar, aku jadi khawatir kalau-kalau jariku nanti putus.
K: Tentu (tertawa). Terlebih lagi, saat kau sudah terbiasa dengan fret bass yang tebal dan ketika kau harus memainkan fret gitar yang tipis. Gitar itu seperti, kalau kau menekan 1 saja fret yang salah, suaranya akan benar-benar berbeda. Aku juga melakukan banyak kesalahan waktu pertama kali memulainya.
REITA: Yep. Kau pernah meminta untuk menjadi pemain bass di band? Kau pernah bilang tentang apa yang kau inginkan pada mereka secara detail?
K: Ah~ ya. Pada dasarnya, karena aku berpikir kami harus mengkonsiderasikan kepribadian setiap anggota, aku tidak memaksakan kehendakku. Sebaliknya, aku akan meminta hal-hal seperti, “Kupikir aku ingin frase seperti ini di sini”
REITA: Begitu~ tapi apa tidak apa-apa kita membicarakan diri kita yang sebenarnya seperti ini? Yah, walaupun kita belum membicarakannya terlalu banyak (tertawa).
K: Ah, kalau ditilik dari percakapanku yang lalu dengan Tora-san, aku mendapat banyak reaksi dari fans yang senang karena kita membicarakan hal-hal yang tidak mungkin bisa mereka temukan dalam sebuah wawancara musik!
REITA: Kurasa kau benar. Mereka tentu ingin tahu orang macam apa kita ini. Tapi bukankah ada banyak hal-hal pribadi yang tidak perlu kita bicarakan?
K: Sebaliknya, kita tidak boleh membicarakan hal-hal yang bisa membuat mereka kecewa (tertawa).
REITA: Aku jadi bertanya-tanya kalau cara berpikir kami mirip karena kami berdua sama-sama tipe A? Apa golongan darah para member BORN?
Kedua tipe A semakin bersemangat berbicara tentang golongan darah!?
— Ahahaha. Kau khawatir tentang bagaimana sifat setiap golongan darah, huh (tertawa).
K: Vokalisku tipe darahnya AB, gitaris dan pemain bassku bertipe O, aku dan drumerku adalah A.
REITA: Ah, Begitu. Di bandku, kami punya 2 orang bertipe A, 2 orang bertipe B, dan 1 tipe O. Aku dan Aoi-san adalah tipe A. RUKI dan Kai tipe B..
— Golongan darah Uruha O?
REITA: Sudah kelihatan kalau dia tipe O, kan!
K: Tapi Reita-san dan Aoi-san tidak terlihat memiliki kecenderungan tipe A yang sama.
REITA: Kau benar. Aoi-san benar-benar tipe A. Kalau aku, kadang-kadang aku cocok dengan karakteristik tipe A, tapi aku bisa melenceng jauh juga (tertawa). Yah, ada juga saat di mana Aoi-san melenceng di tengah jalan (tertawa), tapi porsinya berbeda denganku (tertawa).
K: Di bandku, drumerku TOMO benar-benar seperti tipe A pada umumnya, sedangkan aku adalah tipe A yang punya kecenderungan untuk condong ke tipe O. aku orang yang tepat waktu, tapi kalau aku diperintahkan untuk berjalan menuju garis yang sudah ditentukan, semuanya sah-sah saja untuk dilakukan (tertawa).
REITA: Ahahaha. Untuk hal itu aku juga sama denganmu (tertawa).
K: Khawatir agar aku tidak perlu khawatir. Melihat agar aku tidak perlu melihat.
REITA: Aku mengerti! Tepat! Aku adalah tipe A yang seperti itu. Susah sekali, ya? Menjadi tipe A.
K: Ahahaha, kalau boleh jujur, memang susah (tertawa).
REITA: Kalau bisa, aku ingin jadi tipe B.
K: Aku mengerti perasaanmu! Tipe A itu seperti, mereka berlaku seperti tidak ada hal yang membuat mereka kesusahan, tidak ada hal yang sulit untuk mereka. Padahal kenyataannya, bukankah mereka sering merasa kesulitan, sering merasa khawatir?
REITA: Tentunya! Ungkapan setujuku begitu ganas, huh (tertawa). Aku sendiri tidak pernah menunjukkan kalau aku sedang kesusahan, tapi ketika aku pulang, jantungku akan berdebar-debar dengan sangat kencang..
K: Aku juga, tentunya!
REITA: Aku iri pada tipe B yang selalu optimis, tidak pernah terganggu dengan apapun. Itulah pandanganku tentang mereka. Kalau dibandingkan, tipe B di bandku juga seperti itu. Tipe B di bandku benar-benar mirip. Yep. Sangat mirip.
K: Ahahaha. Kupikir aku juga iri. Sangat iri.
— Ahahaha. Tidak kusangka K juga benar-benar memperhatikan tipe-tipe darah (tertawa).
K: Ya. Tapi secara statistik, orang-orang yang terlalu memikirkan hal-hal mengenai tipe darah itu tipe A.
REITA: Eh!? Benarkah?
K: Ya. Ketika kau bicara tentang tipe darah pada tipe AB atau tipe B, mereka akan bilang, “karakteristik seperti itu tidak ada hubungannya dengan tipe darah seseorang!”
REITA: Ahahaha. Benar juga (tertawa). Tapi walaupun aku berpikir bahwa hidup sebagai tipe A itu sulit, aku suka tipe A (tertawa).
— Ahahaha. Kau orang yang narsis (tertawa). Tapi aku punya gambaran bahwa banyak tipe B yang gila akan kerapian. Seperti, kamar mereka akan sangat rapi.
REITA: Orang-orang semacam itu, kurasa lemari mereka akan sangat kotor (tertawa). Tipe B itu, sama halnya seperti tipe A, hanya tertarik pada hal-hal yang mereka sukai.
— Ahahaha. Analisis yang hebat (tertawa). Sejak kapan kau tertarik dengan tipe-tipe darah?
REITA: Tidak tidak, hanya untuk beberapa alasan (tertawa). Aku hanya bisa menganalisa karakteristik tipe-tipe darah dari orang-orang yang ada di sekitarku (tertawa).
K: Tipe O itu seperti apa?
REITA: Tipe O itu menikmati waktu mereka. Orang yang melaju sesuai dengan keinginannya sendiri.
K: Pastinya.
REITA: walaupun mereka terlihat seperti selalu tergesa-gesa, sebetulnya mereka tidak tergesa-gesa (tertawa). Uruha benar-benar orang yang seperti itu (tertawa). Tapi tidak ada tipe AB di bandku. Vokalis BORN tipe darahnya AB kan?
K: Ya, dia tipe AB. Dan dia memang seorang tipe AB. Terkadang dia bisa menjadi egois, dan dia juga perhatian seperti, “Eh!? Kau mengkhawatirkan hal itu!?”. Tapi aku bertanya-tanya kalau itu hanya opini dari seorang tipe A sepertiku.
REITA: Ahahaha. Dia lucu, ya (tertawa). Tapi dia cocok jadi vokalis, kurasa.
K: Ya. Ia tidak bisa dihentikan. Kurasa Ryoga kami mempunyai sebuah amplitudo yang ekstrim.
— Tapi kudengar tipe A punya banyak kesamaan dengan tipe O?
REITA: Walaupun begitu, kurasa itu bergantung pada tipe A nya juga.
K: Kurasa juga begitu. Sebanding, huh (tertawa).
REITA: Yep. Kami tipe A punya banyak hal untuk dibandingkan. Kami merasa terganggu dengan alasan yang tidak jelas (tertawa). Cara kami membandingkan segala sesuatu di sekitar kami juga bisa menjurus pada kesalah pahaman.
K: Ya, itu benar (tertawa).
— Ahahaha. Type A itu orang yang heboh (tertawa). Setiap hari merupakan hari yang berat bagi tipe A (tertawa).
REITA: Benar benar, kami bekerja sangat keras, menjadi tipe A (tertawa). Maksudku, kami bekerja keras melakukan pekerjaan kami di tempat kerja. Kemudian kami secara tiba-tiba membandingkan diri kami dengan orang lain, dan itu membuat kami bekerja lebih keras, sampai pada suatu titik dimana kami sadar bahwa kami sedang melakukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Itulah kenapa setiap kali aku pulang ke rumah setelah bekerja, aku tiba-tiba merasa sangat lelah. Aku akan jadi seperti, “Capeknya~” dan tiba-tiba jatuh kelelahan. Tidakkah hal itu terjadi padamu?
K: Ya (tertawa). Karena aku dibanding-bandingkan, aku jarang memperhatikan kalau aku terlalu memaksakan diriku (tertawa). Bahkan ketika aku disuruh melakukan sesuatu yang tidak kusukai, aku tidak akan menunjukkan wajah marahku dan menerima tugasnya.
REITA: itu benar~. Tapi saat mengatakan itu, percakapannya sudah mulai memanas, kami mungkin akan menerima banyak protes dari orang yang memiliki tipe darah berbeda (tertawa). Yah, itu sepenuhnya hanya candaan dari tipe A (tertawa).
K: Benar, tidak apa kalau kau ingin mengabaikannya (tertawa).
REITA: Tapi walaupun harus bertatap muka dengan saingan-sainganku, aku akan menerima argumen-argumen hari ini (tertawa).
— Kau akan memberitahu mereka bahwa tipe A benar-benar bekerja keras! (tertawa)!
REITA: Itu benar (tertawa).
K: Percakapan ini benar-benar menyenangkan, ya (tertawa).
REITA: Sangat (tertawa).
K: Tapi, yah, tipe A juga punya keegoisan (tertawa).
— bukannya kau selalu mematuhi tenggat waktu yang diberikan?
REITA: Aku selalu mematuhinya. Aku juga selalu tepat waktu.
K: Aku juga, aku selalu mematuhi tenggat waktunya.
REITA: Kamarmu bersih?
K: Sejujurnya tidak (tertawa).
REITA: Aku juga (tertawa). Hal ini tidak mengganggu orang-orang sih, tapi aku ini sangat-sangat ceroboh (tertawa). Ketika melibatkan orang lain, akan menjadi hal yang tidak baik kalau aku menyebabkan masalah untuk mereka, jadi aku akan merecoki mereka dengan segala sesuatunya dalam satu waktu.
K: Itu benar. Tapi bukankah itu karakter dari seorang pemain bass?
REITA: Ah, mungkin benar.
— Kau akan mundur untuk melihat posisi setiap orang, atau mengambil posisi yang paling aman.
K: Itu sangat akurat.
REITA: Dan setelah ini, K akan berganti posisi dari gitaris sisi-kiri, bukankah begitu (tertawa)?
K: Aku benar-benar harus menjadi seorang pemain bass (tertawa).
— Apa kalian juga senang dengan wanita tipe A?
REITA: Ah, aku jadi bertanya-tanya bagaimana wanita tipe A itu? Kalau urusan perempuan, tak peduli apapun tipe darahnya, aku biasanya merasa aku sedang dibanding-bandingkan (tertawa).
K: Ahahaha. Kau sangat lembut (tertawa).
REITA: Tapi aku kira tipe A adalah tipe orang yang sangat peduli pada orang lain. Berdasar pada hubungan saling memberi dan menerima, mereka bukanlah seseorang yang akan menentukan pilihan, contohnya, kemana mereka harus pergi makan. Mereka akan bertanya, “Bagaimana kalau di sini” dan meneliti ekspresi kekasihnya (tertawa). Itulah kenapa tipe A akan sangat senang ketika kekasih mereka mengatakan dengan jelas, “Aku ingin pergi ke tempat ini!”
K: Aku mengerti itu!
REITA: Yep.
— Jadi, apa yang akan kau lakukan kalau hanya tersisa sebuah karaage di piringmu?
REITA: Pastinya tidak akan kumakan!
K: Aku juga tidak. Pasti tidak akan kumakan (tertawa). Vokalis kami (BORN) adalah tipe orang yang akan memakannya, sepertinya (tertawa).
REITA: Itu bagus! Kalau hal itu terjadi, akan sangat bagus kalau aku bersama seseorang yang akan bilang padaku, “Ini, kau bisa memakannya!”. Aku akan terselamatkan oleh orang seperti itu. Ketika di piring hanya tersisa satu potong, aku akan benar-benar mengkhawatirkannya sendiri (tertawa).
K: Ahahaha. Aku tahu maksudmu! Ngomong-ngomong, wanita seperti apa yang kau sukai?
REITA: untukku sendiri, yang pertama dan yang paling penting, wanita yang bicaranya baik. kemudian, walaupun kupikir aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan, aku menginginkan seorang wanita dewasa yang bisa mengontrolku dengan mudah hanya dengan menggerakkan telapak tangannya. Aku suka wanita nakal
K: Nakal!? Maksudmu nakal yang bagaimana!?
— Bagus, itu pertanyaan yang sangat bagus, K.
REITA: Orang yang akan menunjukkan sisi nakalnya kalau mereka dimunculkan di sebuah sampul majalah.
— Eh!? Kau se-abnormal itu!?
REITA: Ahahaha. Tidak, bagaimana aku menjelaskannya ya, kurasa seseorang yang punya celah yang besar akan sangat menarik.
K: Maksudmu celah apa?
— Itu bagus~ K, kau sering menanyakan pertanyaan yang bagus!
REITA: Contohnya, guru kaligrafi yang biasanya memakai kimono, tapi sebenarnya dia mengendarai sebuah sepeda.
K: Ahahahaha (tertawa keras). Itu celah yang benar-benar besar!
REITA: Benar kan? Kupikir orang yang seperti itu tidak ada, tapi kurasa mereka keren (tertawa).
—Kelainan yang bagus.
K: Tentunya (tertawa).
REITA: Wanita seperti apa yang kau sukai?
K: Ah tapi mungkin sama sepertimu. Kupikir aku akan memaksakan kehendakku sendiri, tapi kurasa aku senang pada seseorang yang akan mengerti tentangku dan mengalah karena suatu alasan atau tujuan.
REITA: Itu bagus.
K: Aku adalah anak terakhir di keluargaku jadi aku lumayan egois; aku tidak pernah mau kalah (tertawa).
REITA: Aku sangat mengerti itu! Semua anggota bandku adalah anak terakhir di keluarganya, jadi ketika kami bermain game, kami tidak akan berhenti. Permainannya tidak akan berhenti karena semuanya ingin menjadi pemenang, jadi mereka tidak akan berhenti sebelum mereka menang (tertawa).
K: Ahahahaha. Kurasa permainannya tidak akan pernah selesai (tertawa).
— Oke, katakan padaku satu pertanyaan dari para pembaca yang pernah menggerakkan hatimu.
REITA: Apa-apaan itu (tertawa). Aku harus berpikir tentang itu sendiri? Itu akan bekerja, kan!
— Kurasa begitu (tertawa), hei, ini bukan percakapan yang seperti itu, jadi kau tidak bisa bicara tentang itu di sini. Kurasa fans adalah para jenius yang bisa memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang bisa meremas hati dan para penulis bahkan tidak pernah berpikir untuk bertanya seperti itu. Tidakkah ada pertanyaan yang membuatmu terkejut saat acara instore atau yang lainnya?
REITA: Pernah satu kali seorang fans bertanya padaku, “Setelah acara hari ini, maukah kau datang ke rumahku?”. Pertanyaan seperti itu membuatku kaget. Aku dengan datar menjawab, “Aku tidak bisa!” (tertawa).
K: Ahahaha. Pertanyaan semacam itu akan sangat mengejutkan, ya (tertawa).
REITA: Bagaimana denganmu, K?
K: Aku sangat kaget ketika seseorang berkata, “Tolong lakukan sesuatu seperti ini.” Sesuatu… … seperti itu (tertawa). Dan kemudian ketika acara berjabat tangan, ada orang-orang yang pulang tanpa menjabat tanganku walaupun mereka adalah fansku. Itu membuatku jadi, “Eeeh~?”.
REITA: Itu membuatmu gugup, ya. Itu lucu. Sebaliknya, ada juga orang-orang yang datang untuk berjabat tangan dengan anggota favoritnya, tapi setelah mereka berjabat dengan anggota lainnya, mereka tidak mau berjabat tangan lagi dan pulang. 
K: Aaaah~ tidakkah itu sedikit mengejutkanmu? Itu membuatku sedikit sedih.
REITA: Yep. Tapi sebenarnya, Aku mengerti perasaan mereka. Aku tentu ingin pulang dengan tangan itu.
K: sudah kuduga REITA-san adalah orang yang lembut. Aku suka itu. Ah, benar! Ada satu hal lagi yang ingin kusampaikan padamu! Ada satu waktu ketika aku berpikir untuk keluar dari sekolah karena aku ingin berada dalam suatu band tak peduli apapun caranya. Tapi waktu itu, aku membaca salah satu wawancaramu. Kau bilang bahwa, kalau kau keluar dari sekolah hanya untuk membentuk sebuah band, itu akan membuat orang tuamu menangis. Membaca itu, membuatku berhenti berpikir untuk keluar dari sekolah. Terima kasih pada REITA-san
REITA: Oh~ Tapi itulah yang aku pikirkan, kau tahu. Hidup itu panjang, tidak perlu buru-buru. Kau bisa meraih mimpi-mimpimu mulai dari saat kau sedang bersekolah. Kupikir mencapai tujuan-tujuanmu tanpa terburu-buru merupakan hal yang amat diperlukan. Menurutku, seseorang yang tidak bisa mencapai suatu tujuan tidak akan bisa melanjutkannya tak peduli apapun yang telah mereka lakukan.
K: Itu benar. Orang tuaku juga berkata begitu.
REITA: Karena itu, Aku juga tidak ingin berprasangka buruk pada anak muda jaman sekarang
K: Yep.
REITA: Ketika aku lulus SMA, aku mengecat rambutku jadi merah muda (tertawa). Aku merasa seperti telah meraih pencapaian yang amat hebat.
K: Aku mengerti! Aku juga merasakan pencapaian yang amat hebat ketika aku lulus SMA.
REITA: Aku bekerja keras, mendapatkan bayaran, dan membeli bass yang aku inginkan. Itu adalah hal yang bagus. Punya pengalaman seperti itu.
K: Tentunya. Seperti yang sudah kuduga, benar-benar menyenangkan bisa bicara denganmu hari ini! Akankah kau juga mengundangku untuk makan siang kali ini?
REITA: Tentu, dengan senang hati!
K: Ryoga, Hiroto, Aku dan RUKI-san pergi untuk berpesta tanpa alkohol dan kami berbicara tentang banyak hal, pernah ada sebuah pertemuan bernama [Pesta-Ryoga], tapi saat ini, akankah kau mengundangku juga pada pertemuan seperti itu?
REITA: Aku akan pergi denganmu kalau pestanya tanpa alkohol (tertawa)! Karena toleransiku terhadap alkohol sangat lemah (tertawa). Atau lebih tepatnya, aku hanya bisa pergi kalau pestanya tidak beralkohol. Aku mengundangmu sekarang.
K: Ya, tentu saja! Terima kasih banyak untuk hari ini!

(Photo information: Ulang tahun mereka kebetulan berdekatan, jadi setelah wawancaranya selesai kami merayakannya dengan sebuah kue) 

english translation by: akinojou@tumblr
indonesian translation by: me (Rin)

*Amplitudo yang ekstrem itu kalo saya ngartiin semacam pesona atau imbas yang sangat besar. .__.
*gitaris di sisi kiri itu maksudnya left-side guitarist. Kan kalo di band ada gitaris yang biasanya di sisi kanan sama sisi kiri
*tenggat waktu = deadline
*bagian reita ngomong soal wanita itu aslinya, “I wonder how type A women are? In case of women, no matter what their blood types are, I generally feel like I’m being compared (lol)” dan saya agak nggak ngeh sama yang bagian terakhirnya itu -.-
*karaage = ayam goreng
Gomen, ini sebetulnya ajang latihan buat ningkatin kemampuan trenslet yang masih amburadul, jadi hasilnya amat sangat acak2an dan banyak kata2 yang ga nyambung. Cuma mau ngarchive di fb sama blog biar datanya ga ilang kalo ada apa2 (_ _)

No comments:

Post a Comment